Senin, 30 Desember 2013

Mengais Rizki di Pantai Labuhan Haji

Km Sambang Kampung- Labuhan Haji adalah sebuah desa yang sangat ramai dikunjungi sejak dulu karena memiliki pantai yang mempunyai sejarah sejak zaman penjajahan Belanda. Dahulu pantai ini menjadi pelabuhan pemberangkatan jamaah haji baik yang berasal dari pulau Lombok maupun yang berasal dari pulau Sumbawa. Pantai Labuhan Haji juga terkenal sebagai bongkar muat barang-barang perniagaan baik yang berasal dari dalam dan luar negeri. Mengingat sejarah tersebut pemerintah kembali membangun dermaga Labuhan Haji dengan menutup laut seluas kurang lebih 40 Ha.

Ramainya pengunjung pantai Labuhan Haji dimanfaatkan oleh beberapa orang untuk membuat lapak-lapak sebagai tempat mencari rizki. Hasilnyapun cukup banyak setiap hari rata-rata pendapatan paran pedagang dapat mencapai Rp 500.000/hari jika hari libur dapat mencapai Rp 1.000.000 bahkan lebih. Menurut salah seorang pengunjung Marzoan mengatakan bahwa ditempat ini sangat nyaman untuk menikmati secangkir kopi dengan teman-teman, kita dapat bertemu dan membicarakan berbagai hal ditempat ini.
Salah seorang pedagang yang menceritakan aktifitasnya dipantai Labuhan Haji ini megatakan bahwa setiap hari dari jam 07.00 pagi kita sudah mulai membuka lapak banyak nelayan bahkan masyarakat yang sarapan dan minum kopi ditempat ini, pada siang harinya baru banyak pengunjung yang datang kesini untuk melepas lelah sehingga bagi kami ini adalah peluang besar. Kami bahkan menginap ditempat ini karena banyaknya barang dagangan sehingga tidak bisa kami angkut setiap hari, penghasilan disini sangat lumayan dapat mencapai Rp 500.000/perhari bahkan lebih.
Semoga pantai Labuhan Haji menemukan kembali masa kejayaannya seperti dahulu kala sehingga masyarakat disana dapat meningkatkan kesejahteraannya dengan cara berdagang didaerah ini. Pemerintah diharapkan terus membangun pantai Labuhan Haji sebagai tempat bongkarmuat barang dan sebagai dermaga yang dapat disinggahi oleh kapal-kapal pesiar. (uyik)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar